“WINATAAAAA, SEMANGAAAAT!” teriak Nila saat pertandingan basket dimulai dan dibalas anggukan oleh Winata di lapangan.
“La keras banget sumpah,” ucap Kanisha.
“Lo semangatin juga dong Angkasa,” ucap Nila.
“Private aja itu mah,” ucap Kanisha.
“Serem banget ya mainnya private,” ucap Nila becanda.
“HAHA nggak lah becanda gue.”
Saat sedang mengobrol, tiba-tiba, “EH ITU YANG DI TRIBUN AWAS!”
Namun terlambat,
DUG
Kepala Kanisha terkena bola basket. Angkasa langsung menghampiri Kanisha.
“WOY LEMPAR NYA YANG BENER DONG! KENA KEPALA CEWEK GUA NIH— Eh, maaf ya, sakit nggak?” tanya Angkasa sambil mengusap-usap kepala Kanisha. Kanisha yang diperlakukan seperti itu secara tiba-tiba lantas kaget dan akhirnya hanya bisa terdiam.
“Maaf ya kalo sakit, nanti diobatin ya, gue main dulu bentar,” ucap Angkasa lalu mengambil bola basket yang tadi dan kembali menuju lapangan untuk melanjutkan permainan.
Sementara di sana Kanisha masih terdiam atas ucapan dan perlakuan Angkasa yang Ia rasa terlalu tiba-tiba dan unexpected. Tak hanya Kanisha, Nila yang di sebelahnya pun masih tidak percaya dengan apa yang baru Ia dengar dan Ia lihat.