“Sakit nggak kepalanya?” tanya Angkasa. Mereka saat ini sedang duduk di tribun karena pertandingan sudah selesai. Ada Jefrian, Jo, Winata, dan Nila juga tentunya di sana.

“Ng- gapapa. Nggak sakit. Pusing doang tadi sedikit but everything's okay!” ucap Kanisha sambil mengangkat jempolnya.

“Serius? Maaf ya,” tanya Angkasa sambil kembali mengusap kepala Kanisha seperti sebelumnya.

“S-serius, iya gapapa” ucap Kanisha. Ia tidak bisa lagi acting cool seperti yang biasa Ia lakukan karena perlakuan Angkasa kali ini benar-benar di luar nalar Kanisha.

“Eh, kita balik aja nggak sih? Dunia berasa milik berdua banget yang lain ngontrak,” ucap Jefrian.

“Gajelas lu Jepri,” ucap Kanisha sambil menendang pelan kaki Jefrian.

“HAHAHA”


“Nyampe. Titip salam ke Ibu sama Bima ya, maaf nggak bisa mampir dulu, gue nya ada urusan. Sama maaf lo nya kena bola basket tadi,” ucap Angkasa saat mereka sudah sampai di depan rumah Kanisha.

“Iya Ya Allah Ka, bukan salah lo kali. Udah, sana, keburu makin malem. Hati-hati,” ucap Kanisha.

“Yaudah, gue balik ya?”

“Iya.”